Washington DC, MISTAR.ID

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan bertemu di Alaska pada 15 Agustus 2025. Pertemuan tingkat tinggi ini disebut sebagai yang pertama sejak pertemuan antara Putin dan Joe Biden di Jenewa pada 2021.

Meski awalnya direncanakan sebagai pertemuan bilateral, kemungkinan kehadiran Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mulai mencuat. Duta Besar AS untuk NATO, Matthew Whitaker, menyatakan kehadiran Zelensky dimungkinkan jika disetujui oleh Trump.

“Saya yakin itu memungkinkan. Tidak mungkin ada kesepakatan yang sah tanpa persetujuan semua pihak yang terdampak. Mengakhiri perang ini adalah prioritas," ujar Whitaker dalam wawancara dengan CNN, Senin (11/8/2025).

Kremlin sejauh ini hanya mengonfirmasi pertemuan antara Trump dan Putin, tanpa menyebut Zelensky. Namun, ketidakhadiran Ukraina dalam proses negosiasi telah memicu kekhawatiran sejumlah pihak, termasuk Uni Eropa, yang menolak kemungkinan kesepakatan yang mengorbankan wilayah Ukraina.

Dalam pernyataan melalui media sosial, Zelensky menegaskan keputusan perdamaian yang tidak melibatkan Ukraina tidak akan membawa hasil. Ia juga kembali menolak keras opsi penyerahan wilayah kepada Rusia.

“Rakyat Ukraina tidak akan menyerahkan tanah mereka kepada penjajah. Setiap keputusan tanpa Ukraina adalah keputusan yang bertentangan dengan perdamaian,” katanya.

Whitaker menambahkan keputusan akhir soal partisipasi Zelensky ada di tangan Trump. “Jika menurut Presiden Trump itu langkah terbaik, maka ia akan mengundangnya. Namun hingga saat ini belum ada keputusan final,” ucapnya. (detik/hm24)